Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategy Map dan Balance Scorecard (Pertemuan 3 - Akuntansi Manajerial)

akuntansi-manajerial-balance-scorecard


Notes:
Materi ini merupakan catatan resuman mata kuliah akuntansi manajemen yang saya buat sewaktu S2 di UGM semester 1. Sumber referensi yang digunakan adalah A.A. Atkinson. R.S. Kaplan, E.M. Matsumura, and S.M. Young, 2012. Management Accounting: Information for Decision-Making and Strategy Execution. Upper Saddle River. (A). Saya mempublikasikan ini sebagai bahan referensi belajar bagi pembaca yang sedang S2 akuntansi. Semoga membantu 😀

Balance Scorecard

Balanced scorecard adalah metode pengukuran kinerja terkait visi, misi, dan strategi organisasi melalui 4 perspektif fundamental, yaitu:
  1. Perspektif keuangan (financial perspective) meliputi kinerja keuangan seperti apa yang harus dilaporkan pada pemegang saham
  2. Perspektif kostumer (costumer perspective) meliputi bagaimana menciptakan nilai kostumer untuk mencapai visi misi keuangan
  3. Perspektif proses (process perspective) meliputi bagaimana mengunggulkan proses untuk memenuhi tujuan keuangan dan pelanggan
  4. Perspektif belajar dan bertumbuh (learning & growth perspective) meliputi bagaimana meningkatkan kemampuan karyawan, organisasi, dan sistem informasi untuk meningkatkan proses dan hubungan pelanggan
Contoh:

Peta Strategi

Tujuan

Pengukuran

Keuangan (financial)

Meningkatkan nilai saham

ROE

Kostumer (costumer)

Mempertahankan pelanggan, mengirimkan produk tepat waktu, dan menawarkan harga kompetitif

Presentase pembelian ulang kostumer, pertumbuhan pelanggan, presentase pengiriman tepat waktu, dan perbandingan harga dengan pesaing

Proses (process)

Efisiensi waktu dan meningkatkan kualitas proses

Presentase peningkatan waktu, tingkat kerusakan produk, dan peningkatan hasil proses

Belajar dan bertumbuh (learning & growth)

Meningkatkan keterampilan proses karyawan


Presentase sertifikasi dan pelatihan peningkatan kemampuan karyawan


Strategi dalam Balance Scorecard

Balanced scorecard dibangun berdasarkan strategi perusahaan. Startegi mempuanyai 2 tujuan utama, yaitu:
  1. Menciptakan keunggulan kompetitif dengan memposisikan perusahaan pada lingkungan eksternal, dimana sumber daya dan internal perusahaan memberikan sesuatu yang lebih baik kepada kostumer dibandingkan pesaing
  2. Memberikan panduan yang jelas tentang arah pengalokasian sumber daya internal agar memungkingkan organisasi membuat keputusan dan mengimplementasikan kebijakan yang konsisten untuk mempertahankan daya saing perusahaan
Strategi yang baik harus memiliki 2 komponen:
  1. Pernyataan keunggulan kompetitif perusahaan tentang apa yang dilakukan atau ingin dilakukan secara berbeda dan unik dibandingkan pesaing.
  2. Ruang lingkup startegi meliputi target segmen pelanggan, teknologi yang digunakan, geografis lokasi, dan luas lini produk.


Tujuan Balance Scorecard, Pengukuran, dan Target

Tujuan dalam balanced scorecard:
  1. Perspektif keuangan (financial perspective) memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan melalui ekspansi penjualan
  2. Perspektif kostumer (costumer perspective) memiliki tujuan untuk menawarkan solusi lengkap kepada pelanggan target
  3. Perspektif proses (process perspective) memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan pesanan melalui perbaikan berkelanjutan
  4. Perspektif belajar dan bertumbuh (learning & growth perspective) memiliki tujuan untuk menyetarakan insentif dan penghargaan karyawan dengan strategi
Pengukuran 
Pengukuran memberikan gambaran target yang lebih tepat dalam mencapai keberhasilan. Pengukuran pada strategi penting untuk mengurangi ambiguitas. Contoh: untuk mengirimkan produk tepat waktu, maka definisi “tepat waktu” pada masing-masing individu dapat berbeda. Oleh karena itu, untuk memberikan standardisasi dan kesamaan persepsi, maka diperlukan ukuran yang jelas misalnya dikatakan “tepat waktu” jika mengirimkan produk kurang dari seminggu setelah tanggal pembelian.

Target
Target memberikan gambaran capaian peningkatan yang harus dipenuhi dalam pengukuran. Contoh: target perusahaan maskapai mencapai 90% keberangkatan on time. 
Evaluasi target dapat dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual dengan kinerja target.

Ukuran Kinerja
Ukuran kinerja mempunyai tujuan komunikasi, klarifikasi, motivasi, umpan balik, dan evaluasi.


Peta Startegi / Strategy Map

Peta strategi digunakan untuk menggambarkan hubungan sebab akibat diantara 4 tujuan dalam perspektif balanced scorecard. 
  1. Perspektif keuangan (financial perspective) berisi indikator yang menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam mencari keuntungan. Ukuran kinerja keuangan seperti laba dan ROI menunjukkan apakah startegi dapat meningkatkan nilai saham. Kinerja keuangan dapat meningkat melalui 2 pendekatan, yaitu produktifitas dan pertumbuhan laba. 
  2. Perspektif pelanggan (costumer perspective) menggambarkan bagaimana perusahaan menarik, mempertahankan, dan memperdalam hubungan dengan pelanggan target melalui melalui keunggulan kompetitif.
  3. Perspektif proses memiliki 4 tujuan strategis:
a.  Manajemen operasi (efisiensi, kualitas, dan daya tanggap)
b.  Manajemen pelanggan (memperoleh keuntungan)
c.  Inovasi (mengembangkan produk dan layanan baru)
d. Kinerja lingkungan, kesehatan, dan keselamatan (menjadi pemberi kerja yang baik di semua sektor)

      4. Perspektif belajar dan bertumbuh memiliki 3 tujuan strategis:

a. Sumber daya manusia (meningkatkan kompetensi)
b. Informasi teknologi (efektifitas strategi dan perbaikan proses hubungan perusahaan dengan pemasok dan pelanggan)
c. Budaya dan keselarasan organisasi
    • Budaya dan iklim (kesadaran karyawan tentang visi, misi, dan nilai budaya untuk menjalankan strategi)
    • Penyelarasan tujuan (tujuan dan insentif karyawan diselaraskan di semua level)

Pengelolaan dan Hambatan Efektivitas dalam Balance Scorecard

Untuk menerapkan strategi, perusahaan harus memiliki pengetahuan biaya yang baik. Keberhasilan strategi dievaluasi berdasarkan kinerja keuangan. Balanced scorecard tidak berhasil diimplementasikan karena adanya ketidakseimbangan dalam menerapkan ukuran (terlalu sedikit atau terlalu banyak) dan organisasi yang buruk. 

Hambatan dalam implementasi sistem pengukuran dan manajemen baru:
  1. Tidak adanya komitmen dari manajemen senior
  2. Tidak adanya penyaringan tanggung jawab (banyak karyawan yang tidak memahami tanggung jawab strategi dari implementasi balanced scorecard dikarenakan kurangnya komunikasi dari manajemen senior)
  3. Solusi dirancang berlebihan atau hanya satu kali
  4. Balanced scorecard diimplementasikan sebagai proyek sistem bukan manajemen

Posting Komentar untuk "Strategy Map dan Balance Scorecard (Pertemuan 3 - Akuntansi Manajerial)"