Akuntansi Manajemen dalam Mendukung Pengambilan Keputusan (Pertemuan 2 - Akuntansi Manajerial)
1. Akuntansi Manajemen VS Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan | Akuntansi Manajemen |
Bersifat retrospektif, melaporkan dan meringkas hasil transaksi keuangan masa lalu | Bersifat retrospektif (memberikan umpan balik hasil transaksi masa lalu) dan prospektif (menggabungkan perkiraan masa depan) baik finansial maupun non finansial |
Berorientasi pada pihak eksternal (kreditur, investor, regulator, dan otoritas pajak) | Berorientasi pada pihak internal untuk memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan bagi karyawan dan manajer |
Konsisten dengan standar yang mengatur konten pelaporan | Tidak ada bentuk aturan terhadap konten |
2. Sejarah Akuntansi Manajemen
Abad ke-19 | Akuntansi manajemen berperan sebagai sistem untuk mengukur biaya produksi |
Abad ke-20 | Perusahaan (seperti dupont dan general motors) memperluas fokus akuntansi manajemen dari akuntansi biaya ke bidang perencanaan dan pengendalian. Setelah inovasi ini, evolusi praktik akuntansi manajemen melambat karena pihak manajemen cenderung berfokus pada persiapan laporan keuangan eksternal sesuai standar yang diberlakukan mulai tahun 1930-an. |
1970-an | Pada masa ini Amerika dan Eropa berada di bawah tekanan pabrik Jepang. Minat pengembangan akuntansi manajemen kembali bangkit dengan mengembangkan sistem yang melaporkan kualitas layanan dan kinerja daripada hanya berfokus pada laporan keuangan unit. Pada masa ini juga terjadi kemajuan besar dalam mengukur biaya produk dan layanan untuk mencerminkan pentingnya biaya tidak langsung dan dukungan dalam menghasilkan produk, layanan, dan memenuhi permintaan pelanggan. |
3. Strategi dalam Akuntansi Manajemen
Strategi membahas mengenai apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan oleh organisasi. Pada perencanaan strategi tertinggi membutuhkan pemilihan strategi yang memberikan kecocokan antara lingkungan dan sumber daya internal untuk mencapai tujuan organisasi. Informasi akuntansi manajemen berguna dalam membantu penerapan strategi, pengalokasian sumber daya strategi, pengkomunikasian strategi, serta penyediaan penghubung bagi karyawan dan proses operasional untuk mencapai strategi. Saat strategi dijalankan, informasi akuntansi manajemen berguna untuk memberikan umpan balik dimana ia bekerja dan tidak bekerja, serta meningkatkan kinerja dan strategi. Proses eksekusi strategi dapat dilakukan melalui PDCA:
- Plan (identifikasi tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan)
- Do (implementasi tindakan)
- Check (monitor dan evaluasi dengan membandingkan rencana dan hasil)
- Act (pertahankan jika hasil bagus dan perbaiki rencana jika hasil tidak bagus)
4. Implikasi Perilaku Informasi Akuntansi Manajemen
Implikasi perilaku informasi akuntansi manajemen menekankan pada peran analisa untuk perencanaan, alokasi sumber daya, pengambilan keputusan, tindakan, pemantauan, dan perbaikan. Sistem manajemen baru dapat menyebabkan rasa malu dan ancaman pemicu pada perubahan. Desain dan pengenalan pengukuran baru harus disertai dengan analisis perilaku dan reaksi organisasi, bukan hanya berdasarkan analisis strategi saja.
.jpg)
Posting Komentar untuk "Akuntansi Manajemen dalam Mendukung Pengambilan Keputusan (Pertemuan 2 - Akuntansi Manajerial)"