Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aspek dalam Management Accounting and Control System (Pertemuan 4 - Akuntansi Manajerial)

akuntansi-manajerial-macs

 

Apa Itu Management Accounting and Control System?

Management Accounting and Control System / MACS adalah sistem manajemen biaya yang menjadi pengukuran kinerja inti pada entitas yang lebih besar. Sistem kontrol manajemen dilakukan dengan metode plan-do-check-act

Karakteristik dalam Mendesain Management Accounting and Control System yang Baik

a. Pertimbangan teknis
  1. Relevansi informasi yang dihasilkan (akurasi, waktu, konsisten, fleksibel)
  2. Ruang lingkup sistem
b. Pertimbangan perilaku
  1. Menanamkan kode etik
  2. Menggunakan campuran kinerja kuantitaif dan kualitatif dalam jangka panjang dan pendek
  3. Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputuasan
  4. Mengembangkan insentif yang tepat untuk menghargai kinerja

Model Motivasi Manajemen SDM

Asumsi utama dalam model motivasi manajemen SDM:
  1. Organisasi beroperasi di bawah sistem keyakinan tentang nilai, tujuan, dan arah organisasi.
  2. Orang menganggap pekerjaan menyenangkan.
  3. Orang ingin berpartisipasi dalam mengembangkan tujuan, membuat keputusan, dan mencapai tujuan dalam lingkungan kerja mereka. Individu cenderung dimotivasi oleh kompensasi finansial dan nonfinansial

Karakteristik Organisasi dan Desain Management Accounting and Control System

Kode etik dirancang untuk menghadapi tekanan dalam pihak manajemen seperti penyesuaian informasi untuk mendukung kelompok tertentu, permohonan pemalsuan laporan, permintaan informasi rahasia, dan tekanan untuk mengabaikan praktik yang tidak etis. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kode etik Management Accounting and Control System adalah:
  1. Kode etik telah dirumuskan, diimplementasikan, dan dikomunikasikan pada karyawan
  2. Agar seluruh karyawan memahami kode etik organisasi
  3. Terdapat sistem dimana karyawan memiliki kepercayaan diri untuk mendeteksi dan melaporkan pelanggaran kode etik
Elemen sistem kontrol yang efektif:
  1. Pernyataan tertulis tentang nilai organisasi dan kode etik
  2. Pernyataan yang jelas tentang tanggung jawab etis karyawan
  3. Pelatihan yang memadahi untuk membantu karyawan mengatasi dilemma etika
  4. Bukti bahwa manajemen senior mengharapkan anggota untuk mematuhi kode etik, seperti memberikan konsekuensi pelanggaran, menetapkan sarana untuk menangani pelanggaran, memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan etis, dan menyediakan jalur komunikasi pribadi
  5. Sarana untuk karyawan dapat membuat keputusan etis dan melaporkan pelanggaran
  6. Audit internal terhadap kontrol etis organisasi
Pertimbangan dalam meranacang Management Accounting and Control System:
  1. Arahan atau tugas yang menjadi fokus utama karyawan
  2. Intensitas atau tingkat usaha yang dikeluarkan karyawan.
  3. Persistensi atau lamanya waktu seorang karyawan bertahan dengan tugasnya
Model Keputusan untuk Menyelesaikan Masalah Etis:
  1. Rumuskan fakta tentang What, Who, Where, When, How
  2. Definisikan isu etis (list stakeholder dan definisikan isu etis)
  3. Identifikasikan prinsip, aturan, dan nilai utama
  4. Tentukan alternatif
  5. Bandingkan nilai dan alternatif
  6. Nilai konsekuensinya Buat keputusan

Campuran Ukuran Kinerja Melalui Pendekatan Balance Scorecard

Pengukuran kinerja disfungsional mengacu pada karyawan yang secara sadar memanipulasi atau memalsukan pengukuran kinerja. Indikator tindakan disfungsional kinerja disebut permainan indikator kinerja. Contoh perilaku disfungsional seperti pemalsuan data penjualan dan manajemen laba. Perilaku disfungsional muncul sebagai akibat dari standar yang tidak sesuai atau sistem penghargaan yang buruk. Oleh karena itu manajemen perlu merancang sistem pengukuran kinerja yang memberikan pemahaman strategi yang jelas serta memberikan batasan tentang apa yang pantas dan tidak.

Selain menggunakan beberapa ukuran kinerja, Management Accounting and Control System harus memperluas pandangan tentang jenis ukuran kinerja yang akan digunakan. Fokus tradisional ukuran kinerja dalam akuntansi manajemen telah bergeser pada ukuran finansial (kuantitatif) seperti biaya dan keuntungan disbanding non finansial (kualitatif).

Management Accounting and Control System terkadang harus didesain ulang agar selaras dengan strategi baru organisasi. Perusahaan dapat mengembangkan Balanced Scorecard dan Peta strategi untuk berkomunikasi dan mendukung implementasi strategi. Faktor terpenting dalam perbubahan organisasi terletak pada manajemen puncak yang memiliki kemampuan wirausaha dan komunikasi yang baik.

Pemberdayaan Karyawan dan Aspek Perilaku dalam Desain Management Accounting and Control System

Mendorong partisipasi karyawan dalam Management Accounting and Control System memberikan manfaat ganda yaitu meningkatkan moral karyawan dan produktivitas. Karyawan lebih cenderung memahami proses produk di lapangan sehingga partisipasi karyawan akan memberikan gambaran strategi yang lebih sesuai dengan situasi lapangan. 

Isu perilaku dalam penganggaran:

Merancang proses anggaran

Bagaimana seharusnya anggaran ditentukan

Siapa yang harus dilibatkan dalam proses penganggaran dan pada tingkat kesulitan apa?

Haruskah anggaran ditetapkan agar berpengaruh positif pada prestasi dan motivasi individu?

Mempengaruhi proses anggaran

Bagaimana individu mencoba untuk mempengaruhi atau memanipulasi anggaran?

Mengembangkan Insentif yang Tepat untuk Menghargai Kinerja

Dalam mengembangkan insentif yang tepat, manajemen harus mempertimbangkan intrinsik dan ekstrinsik reward. Ekstrinsik reward dikembangkan berdasarkan kinerja. Indikator kinerja yang dapat digunakan dalam pertimbangan seperti kualitas produksi, capaian organisasi (kartu skor dan strategi), serta kinerja harga saham organisasi.

Aspek penting dalam sistem pengukuran untuk memotivasi kinerja:

  1. Karyawan harus memahami tugas dan sistem penghargaan perusahaan
  2. Sistem harus memberikan pilihan yang cermat apakah mengukur input atau output karyawan
  3. Elemen kinerja san sistem insentif harus mencerminkan faktor penentu keberhasilan organisasi
  4. Sistem penghargaan harus menetapkan standar kinerja yang jelas
  5. Sistem pengukuran harus dikalibrasi sehingga dapat menilai kinerja secara akurat
  6. Sistem penghargaan harus lebih menghargai kelompok daripada individu
Jenis insentif:
  1. Bonus tunai (hadiah lumpsum yang tidak termasuk dalam gaji). Diberikan ketika individu atau kelompok melebihi target
  2. Profit sharing (dihitung berdasarkan presentase laba organisasi)
  3. Bagi hasil adalah rencana kompensasi insentif kelompok yang berfokus pada kinerja jangka pendek

Posting Komentar untuk "Aspek dalam Management Accounting and Control System (Pertemuan 4 - Akuntansi Manajerial)"